Selasa, 11 November 2014

Ini Pelaman Ku Mana Pengalaman Mu

Tak Menyangka Calon Perawat

Tak terduga sebelumnya aku di terima di Universetas baik di Indonesia yaitu Universitas Diponegoro,merupakan suatu kebanggan  karena saya merupakan peserta SNMPTN yang terpilih diantara beribu peserta SNMPTN yang mendaftar di Universitas Diponegoro khususnya Fakultas Kedokteran Jurusan Ilmu Keperawatan yang notabennya merupakan jurusan yang favorit di UNDIP.Karena sejak kecil saya tidak pernah terfikirkan akan menjadi seorang Perawat yang saya inginkan waktu kecil khususnya saat SD adalah saya ingin menjadi dokter. Entah mengapa saya ingin menjadi dokter. Karena pekerjaan dokter pada image anak kecil adalah pekerjaan yang mulia dan tidak dapat dipungkiri lagi pekerjaan dokter mendatangkan banyak penghasilan juga dan juga masyarakat akan menghormati dan memandang kita sebagai masyarakat dengan strata atas. Entah mengapa pada saat itu aku bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Waktu itu ada seseorang yang berkata “Mengapa kamu ingin menjadi dokter?,kenapa tidak ingin jadi perawat?”,sontak  saat itu saya menjawab “ Tidak mau perawat itu pembantunya dokter”.Dengan nada keras orang itu menjawab ,“kamu itu masih anak kecil jangan menilai pekerjaan perawat sebagai pekerjaan yang kurang baik,asal kamu tau kalau tidak ada perawat siapa yang sudi dengan sibuknya memasang infus,memasang kateter,memberikan injeksi,memberikan imunisasi,membersihkan luka pada pasien korban kecelakaan,pada pasien yang menderita diabetes militus bahkan merawat pasien dengan sepenuh hati”.”Perawat itu tidak sebagai pembantunya dokter tetapi perawat membantu dokter untuk mengatasi masalah pasien”. Dengan mendengar perkatan orang tadi yang begitu kerasnya saya baru tersadar bahwa dia adalah seorang perawat kesimpulanya dia tidak terima dengan jawaban yang saya lontarkan tadi. Setelah itu dia langsung pergi tanpa menoleh ke belakang,pergi tanpa menyapaku tidak seperti dia datang menghampiriku. Dengan orang tadi berkata seperti itu pendirian saya tidak ragu saya ingin bercita-cita sebagai seorang dokter.
Setelah beranjak dewasa lebih sedikit tepatnya saat duduk di bangku SMP.Saya menyukai pelajaran matematika dan fisika. Nah saat itulah saya bingung apakah cita-cita sebagai dokter itu cocok dengan saya,padahal saya menyukai pelajaran yang bertemakan hitungan sedangkan di kedokteran itu lebih ditekankan pada membaca,memahami dan menghafal itu akan membuat saya kesulitan dalam mengikuti pelajaran nantinya.Waktu itu,saat Hari Raya Idul Fitri ada anggota keluarga yang datang ke rumah nenek,dia orangnya kaya,lalu nenek saya bertanya kepadanya “sekarang sudah sejahtera ya?bekerja dimana?”,”alhamdulillah Bu Lek ini semua atas doanya Bu Lek sekeluarga,saya bekerja di salah satu pabrik di Indonesia”.Mendengar percakapan mereka saya ingin bekerja di pabrik Nasional yang terkemuka. Dan mulailah aku berubah pikiran dari bercita-cita sebagai dokter menjadi Manager di Pabrik besar yang sudah maju dan mendapat gaji yang besar. Dan itu juga sangat mendukung,karena saya suka dengan fisika dan matematika. Mulai saat itulah aku bersungguh dalam pelajaran tersebut mata pelajaran biologi sebagai imbasnya.Dan Pada akhirnya ada seorang Guru  menasehati saya,”kamu itu harus seimbang antara pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lainnya,semua pelajaran harus kamu tekuni”.Waktu guru saya menasehati saya seperti tadi hati saya terbuka bahwa manusia itu harus seimbang jangan hanya berat sebelah itu akan membuat sulit orang itu sendiri.
Saat masuk di bangku SMA saya sudah yakin ingin bersekolah di Jurusan Tekik Industri,sudah saya mantapkan. Berkali-kali sudah saya bicarakan dengan kedua orang tua saya dan mereka juga sudah memberikan restu.Tetapi kenapa waktu mendekati pendaftaran SNMPTN kedua orang tua tidak mengijinkan saya untuk bersekolah di jurusan Teknik Industri.Mereka beralasan bahwa saya itu anak perempuan kurang baik untuk bersekolah di teknik dan nantinya akan bekerja di mana. Mereka lebih menyarankan saya untuk menjadi guru atau perawat,semua itu berat saya terima karena sebelumnya mereka memberikan restu tapi kenapa saat mendekati seperti ini mereka tidak merestui,waktu itu saya pernah down dan saya berusaha bangkit dan akhirnya saya memilih sebagai seorang perawat. Berusah untuk iklas dan menerima dengan motivasi-motivasi kebaikan. Ridho orang tua itu sangat penting. Aku tau di balik ini semua ada rencana ter indah yang diberikan Allah swt untuk saya.
Mulai saat ini saya  Kartika Cahyaningrum akan berusaha bersungguh-sungguh untuk menjadi seorang perawat yang profesional,amin.Sebenarnya profesi perawat itu merupakan profesi yang mulia. Seorang perawat mengabdikan hidupnya untuk menjaga dan merawat pasiennya dengan sepenuh hati tanpa membeda-bedakan pasien itu dari segi mana pun. Seorang perawat juga mengemban peran penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan  secara holistik kepada pasiennya. Saya berusaha agar menjadi perawat yang ideal,sopan,ramah,sabar,penyayang,santun dalam memberikan asuhan keperawatan. Tidak hanya itu juga saya juga ingin menjadi seorang perawat dan ingin juga ingin menjadi seorang dosen. Saya juga ingin merubah citra perawat pada  pandangan masyarakat yang didekatkan bahwa perawat itu sombong,tidak ramah,genitndan tidak sepintar dokter.Seperti itulah citra perawat pada pandangan masyarakat yang digambarkan pada acara-acara TV yang tidak memdidik. Sebagai seorang perawat saya ingin menjadi perawat yang profesional yang memberikan asuhan keperawatan dengan baik dan terampil agar citra perawat di mata masyarakat menjadi lebih baik. Untuk mewujudkan tersebut juga diperlukan kemauan yang besar, kompetensi yang memadai,dan keseriusan untuk menjadikan citra perawat yang baik di mata masyarakat. Saya ingin menerapakan keperawatan secara holistik tidak hanya dalam segi fisik tetapi secara menyeluruh. Dan saya akan berusaha tidak mengecewakan kedua orang  yang telah mensekolahkan saya sejauh ini, dan akan berusaha membuat mereka bangga bahwa anaknya dapat berprestasi di Fakultas Kedokteran Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro pada saat wisuda dinobatkan sebagai mahasiswa yang memperoleh IP terbaik,Amin. Dan melanjutkan study S2 di PTN,Amin. Saya akan berusaha agar dapat menaikan haji Ayah,Ibu,Adik dan saya bersama-sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar