Setiap Orang Memiliki Jalan
Masing-Masing
Di kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur merupakan tempat kelahiran saya. Tepatnya pada tanggal
23 Mei 1996 disana lah saya pertama muncul didunia ini. Saat itu ayah dan ibu
memberi nama Kartika Cahyaningrum. Saya tumbuh disekitar keluarga yang
sederhana walapun hanya dengan kesederhanaan bukan berarti kurang akan cinta,
kasih sayang dan perhatian. Ibu memberikan semua itu sepenuhnya tanpa
terkecuali. Saat ini aku berumur 17 tahun dan menjadi bagian dari mahasiswa
fakultas Kedokteran program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Diponegoro tidak
terasa begitu cepat waktu berlalu rasanya. Saya tembus di Universitas
Diponegoro lewat jalur SNMPTN pada tahun 2013. Sewaktu duduk di bangku sekolah menengah atas atau
SMA satu harapan yang tidak dapat dipungkiri adalah melanjutkan kuliah di
perguruan tingggi negeri mengambil Keperawatan. Cita-cita yang saya impikan
sejak SD dulu menginginkan ingin menjadi seorang perawat. Waktu saya kecil,
dulu saya paling sering minta kepada ayah apabila pergi mengantar ibu ke pasar
saya selalu memesan untuk membelikan mainan yang berkaitan dengan sosok seorang
perawat seperti suntikan, stetoskop mainan, termometer mainan,gunting operasi
mainan, obat-obatan, boneka suster dan
banyak lagi. Selain itu juga alasan saya kenapa memilih jurusan
keperawatan almarhum kakek saya sebelum meninggal mempunyai riwayat penyakit
paru-paru basah yang sudah lama diderita. Dari situlah saya mempunyai keinginan
untuk dapat menyelamatkan orang yang sakit untuk menebus karena dulu saya tidak
dapat merawat almarhum kakek saya. Di keperawatan saya dapat belajar untuk
bagaimana cara menolong orang sedang mengalami kesusahan dan merupakan suatu
kebanggaan tersendiri apabila kita dapat menolong orang yang merekapun juga
membutuhkan saya. Ayah juga menasehati saya “ apabila kita hanya sekedar mau menjenguk orang yang sakit sudah
mendapatkan pahala apalagi kalau kita merawat orang yang sakit dijalani dengan
ikhlas pahalapun akan makin bertambah “. Senang rasanya apabila cita-cita yang
saya impikan bisa terwujud. Impian yang selalu terngiang di setiap pergantian
hari, bibir yang tidak pernah berhenti untuk selalu mengucapkan untaian-untaian
doa kepada yang kuasa dengan tujuan agar impian itu tercapai dan berniat untuk
beribadah karena Alah swt. Terimakasih kepada engkau ya Allah telah memberikan karunia
yang indah kepada hamba sehingga hamba tidak menjadi orang yang sesat dan
bodoh. Dukungan orang tua yang selama ini telah diberikan memberikan saya
semangat serta dorongan untuk dapat mewujudka cita-cita yang saya inginkan.
Senang rasanya apabila cita-cita yang saya impikan bisa terwujud. Saya juga mempunyai
targetan selama study : tahun 2014 PKM Kewirausahaan kelompok saya yang lolos
pendanaan dikti berlanjut lolos PIMNAS, di rentang tahun 2014-2017 dapat
menajukan PKM dan lolos PIMNAS atau kalau tidak lolos pendanaan dikti, di tahun
2015 belajar berorganisasi dan memiliki organisasi. Saya memiliki target
menyelesaikan perkuliahan lulus S1 selama 7 semester, lulus Ners selama 4
semester. Sehingga tepat pada tahun 2017 saya lulus S1 Keperawatan dan mulai
mencari pasangan hidup. Pada tahun 2019 lulus Ners dan mulai mencari pekerjaan
dibidang keperawatan serta menyambung kuliah S2. Sebelum masuk S2 saya mencari
informasi tentang beasiswa S2. Target
universitas yang ingin saya masuki untuk S2 nya masih di kawasan Indonesia
yaitu UI dan UNDIP. Uang yang telah saya kumpulkan saat bekerja akan saya
pergunakan untuk biaya kuliah S2. Menjalankan perkuliahan secara
sunggung-sunggung agar dapat lulus tepat waktu dan mendapat gelar S.Kep dengan
predikat yang memuaskan. Alasan mengajukan beasiswa karena setelah menjadi
mahasiswa saya sadar bahwa dukungan finansial dari keluarga kurang cukup
sebagai sumber utama dalam biaya untuk kuliah ini. Serta untuk menambah
keterampilan soft skil yang saya miliki.. Saat ini saya mendapatkan UKT
golongan V (lima) dengan setiap semester membayar uang semester sebesar Rp.
7.500.000 orang tua saya mengalami kesulitan dalam pembayaran tersebut selain
itu juga kehidupan di Semarang juga cukup mahal. Meskipun orang tua saya
bekerja sebagai abdi negara namun gaji yang diterima tidak sama persis dengan
apa yang terbilang di slip gaji karena mengalami pengurangan-pengurangan
contohnya apabila mempunyai hutang. Saya juga sangat berharap kepada beasiswa
KSE untuk bersedia membantu finansial keluarga kami dan saya juga memohon untuk
dapat dipertimbangkan lagi. Untuk semester ini saya mendapatkan indeks prestasi
yang cukup memuaskan yaitu dengan indeks prestasi diatas 3. Selain itu juga, saya
juga mempunyai prestasi lain seperti PKM Kewirausahaan saya dapat lolos
pendanaan dikti pada tahun ini yaitu tahun 2014. Indeks Prestasi tidak hanya
sebagai tolok ukur seseorang berhasil atau tidak dalam menguasai di bidang
materi atau akademik tetapi juga berhasil mengontrol keegoisan, pesimis, putus asa
apabila sesorang telah berhasil memenuhi hal tersebut maka dapat dikatakan juga
sebagai pemenang.
By:
Kartika Cahyaningrum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar