Selasa, 18 November 2014

Hanya Sekedar Pengetahuan



PENTINGNYA ASI PADA BAYI
            Tidak ada seorang ibu yang menginginkan bayinya tumbuh tidak sehat, ceking, peot sakit-sakitan, kebanyakan dari mereka menginginkan anaknya tumbuh sehat memiliki kecerdasan yang tinggi dan tumbuh secara normal. Seorang ibu yang baik akan memberikan apa yang terbaik buat anaknya. Tanpa mereka sadari Air Susu Ibu (ASI) yang terbaik untuk bayi mereka. Memberikan ASI sedini mungkin dapat memberikan dampak yang positif. Bayi akan dipersiapkan untuk menerima perubahan dari hal yang serba gampang menuju ke hal yang penuh perjuangan. Menyusukan ASI memberikan kesempatan antara bayi dengan ibu untuk manjalin ikatan mental yang berguna untuk perkembangan emosi dan psikologis dari bayi tersebut. Pada bayi yang mendapatkan air susu ibu (ASI) lebih rendah menderita diare bila dibanding dengan bayi yang mendapatkan susu formula. Karena dalam kandungan ASI terdapat zat kekebalan yaitu protein, imunoglobulin, laktoferin dan antibodi yang melindungi terhadap infeksi bakteri, virus, jamur dan lain-lain.
                Bayi memerlukan makanan yang sesuai dengan nutrisi yang lengkap dan gizi yang penuh, oleh karenanya Air Susu Ibu yang terbaik untuk bayi.  ASI itu diciptakan TUHAN untuk anak manusia, seperti juga air susu sapi diciptakan TUHAN untuk anak sapi,tempatkan kegunaan itu pada tempatnya masing-masing. Pada kenyataan menunjukan COLOSTRUM dibentuk oleh    payudara sebelum terbentuknya ASI.
            COLOSTRUM dikeluarkan payudara pada hari ke 2 sampai ke 4 sesudah masa kehamilan,COLOSTRUM ini merupakan cairan berwarna kekuningan. Per hari COLOSTRUM mengeluarkan hanya sekitar antara 150-300 ml. Dengan berat jenis 1.040-1.060 COLOSTRUM bereaksi basa sedangkan ASI berat jenis 1.030. COLOSTRUM ini mengandung protein lebih banyak, tetapi sedikit mengandung karbohidrat dan lemak  sedangkan air susu sapi tidak. Mineral dalam COLOSTRUM terutama K, Na, dan Cl cukup tinggi, sedangkan K berfungsi untuk gerakan peristaltik usus. Untuk membersihkan saluran pencernaan dari kotoran bayi dan membuat saluran tersebut dapat menerima makanan kembali membutuhkan peran dari COLOSTRUM. Kebiasaan yang terjadi pada masyarakat untuk membuang ASI pada hari-hari pertama itu tidak benar karena ASI tersebut mengandung COLOSTRUM yang baik pada bayi. Kurang lebih antara 2-3 minggu COLOSTRUM secara bertahap akan berubah menjadi ASI.
            Untuk masa 4-6 bulan bayi memerlukan ASI untuk memenuhi kebutuhan seperti  protein, karbohidrat, lemak, vitamin atau mineral dan air. Kebutuhan bayi akan meningkat sesudah masa tersebut dan ASI tidak dapat lagi memenuhi secara keseluruhan. Padasaat bayi mulai berumur 4 bulan sebaiknya diberi makanan tambahan sepeti zat pembangun (kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, daging, dan ati), zat tenaga (beras, jagung, terigu) dan zat pengatur ( seperti buah-buahan dan sayuran yang berwarna hijau dan kuning, merah). Sebagian besar ibu-ibu dapat menghasilkan ASI yang cukup,tetapi ada saja yang menggantikannya dengan susu formula. Sebagian alasan dari mereka adalah sebagai wanita karier yang menghasilkan sedikit ASI, padahal hal tersebut bisa berdampak buruk pada pekembangan bayi di kemudian hari bisa menyebabkan rendahnya tingkat kecerdasan anak, kesehatan serta gizi. Kesalahan besar yang dilakukan oleh para ibu-ibu, petugas kesehatan, ataupun para penghasil susu formula tersebut. Padahal ada sebagian kecil ibu-ibu yang kurang bisa mengeluarkan ASI, hanya sekitar 5 % dari jumlahnya.
            Ada perbedaan antara komposisi ASI dengan susu formula yang berbahan dasar susu sapi. Dilihat dari kandungan Air, Karbohidrat, Protein, Bakteri , Lemak, Kalori, , Vitamin, Mineral, Pencernaan.
Air.
Kandungan air kurang lebih (87-87,5 %) dan berat jenis sama antara 1.030-1.032 pada kedua susu tersebut.
Karbohidrat
Dalam kedua susu tersebut sama-sama terdapat gula yaitu lakose tatapi jumlah dalam keduanya berbeda. Laktose pada ASI lebih tinggi (6,5 - 7 %) daripada air susu sapi (4,5  %).
Protein
     Kwantitas dan Kwalitas dari kedua susu tersebut berbeda. Protein susu sapi 3 kali dari ASI. Dalam susu sapi terdapat zat alergi tetapi dalam ASI terdapat zat anti infeksi. Sedangkan di susu sapi tidak terdapat zat anti infeksi. Kadar imunoglobulin dalam ASI yang tinggi berguna untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi virus dan coli.

Bakteri
     Pada susu sapi merupakan tempat yang baik untuk pertumbahan bakteri kuman,  patogen melalui media susu sapi tersebut. Sedangkan pada ASI tidak terdapat bakteri kecuali pada keadaan tertentu pada tubuh ibu mengalami mastitis, tuberkulosis, tipus dll. Dan lebih baik persediaan susu formula untuk bayi dibatasi dan lebih banyak diberi ASI.
Lemak.
     Kadar lemak pada ASI berguna untuk meminimalisir terjadinya obesitas pada bayi di kemudian hari, dan untuk menekan jumlah ASI yang dikonsumsi pada bayi. Apabila pada ASI   terdapat kolesterol yang tinggi maka berguna untuk membentuk enzim yang mengendalikan kadar kolesterol di kemudian hari.
Kalori
     Pada sebagian besar ada persamaan dan terdapat sedikit perbedaan antara kalori pada ASI dan pada susu sapi. Kalori pada ASI tergantung pada diet ibu, apabila ibunya diet rendah kalori maka kadar kalori yang terdapat pada ASI nya juga rendah.
Vitamin
     Kadar vitamin yang terdapat dalam ASI tergantung pada asupan gizi vitamin yang dimakan oleh sang ibu. Bila ibu menkonsumsi vitamin C maka dalam ASI nya juga terdapat vitamin C yang tinggi. Dalam keduanya terdapat vitamin D yang rendah dan vitamin A yang cukup tinggi. Dalam susu sapi mengandung thiamin.
Mineral
      Kandungan besi dan tembaga dalam ASI lebih tinggi dari pada susu sapi. Kalsium dan fosfor yang terdapat di ASI sedikit akan tetapi dapat memenuhi kebutuhan pada masa perkembangan bayi.
Pencernaan
     ASI mengandung lemak yang lebih mudah dicerna. Sedangkan susu sapi memerlukan asam lambung yang tinggi untuk mencerna bufer yang ada dalam susu sapi tersebut.
Perlindungan yang diberikan oleh ibu melalui rahim untuk si jabang bayi akan terputus apabila sudah lahir di dunia. Dalam rahim janin (fetus) dapat tumbuh dan berkembang karena  memperoleh makanan yang bersumber dari ibunya melalui ari-ari (plasenta). Dan dapat tersambung lagi apabila ibu menyusukan (ASI) kepada bayinya. Dan sudah terbukti bahwa ASI mempunyai nilai gizi yang cukup baik. Ada beberapa keuntungan yang ditimbulkan oleh ASI baik oleh ibu maupun oleh anaknya. Ibu yang menyusukan ASI sejak dini akan menyebabkan rahim mengkerut akibat perubahan hormon tertentu. Dapat mengurangi pendarahan saat melahirkan. Dan dapat menjarangkan kehamilan serta mengurangi kemungkinan kanker buah dada. Memberikan rasa yang puas dan senang serta membangkitkan rasa keibuan yang luhur tulus dari jiwa dan raga sang ibu karena merupakan tetesan darahnya sendiri. Serta akan tabah menerima kesulitan apa saja yang berhubungan dengan bayinya atau hal yang lain. Dan akan ikhlas, karena banyak atau sedikitnya jumlah ASI yang dikeluarkan dipengaruhi oleh faktor emosi. Pertumbuhan jasmani dan rohaninya kan lebih baik karena mendapatkan kelengkapan jumlah dan jenis makanan yang terbaik serta zat pelindung yang cukup baik berupa curhatan cinta kasih dan kehangatan ibunya yang sangat penting baginya. Pemberian ASI menyengkan dapat dulakukan di mana saja, kapan saja juga tidak memerlukan persiapan yang rumit. ASI yang keluar langsung dapat dikonsumsi oleh bayi, sehingga bersih sulit untuk tercemar dan mudah dicerna. Selalu segar dan mempunyai bau dan susunan yang khas dan tidak mungkin ditiru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar