Selasa, 18 November 2014

Teks Deskripsi



Yessy’s My Patient
Yessy is a patient in the medical ward of General hospital X, her complate name is Yessy Putrii Anandari. She is came from Jakarta. She has a wavy and black hair. Her eyes are narrow and black. She is a beautiful and bright skin. But, she has a pale on face and lips.
She addmited one week ago because of diarrhea. She said that she got diarrehea because she ate too much spicy and less hiygience. She is now bed to have rest. Yessy complains that she feels verry dizzy and heavy fever. She has a pain on stomach. She said that the pain is felt at the level three and it is so painful. In a day she cleferate three times and is accompanied with excessive heartburn. And there are much water in her feaces. She almost has no appetite. Every time she eats, she always nausea and vomits. This makes her condition down. When at home she once fainted.
Yessy is a friendly person. She always said hello and smile to everyone she meets. She is also humorrous.  It is because she can make other people laugh when they are sad. As she is in the hospital, she has a lot of visitor from her friend. And they bring a lot of parcels of fruit and other else. She always smiles when hers friends come around. Although she sick, yessy is a very strong girls. She always positively about her illnes and optimistic that the illness will be cured. She is a good religious person. She never forgot to leave prayers. She is always grateful to accept everything happened to her and she  never complains about them. Yessy very excited to participate in the threatment process because the doctor who treated him very handsome.
This morning nurse Tika examine Yessy at 8 a.m. The nurse said the blood pressure is very allow. It is 100/70 mmHg. Besides that, the body temperature is very high reaching to 39ยบ C, respiratory rate more than 24 rpm and pulse is very fast. The nurse gives her good advice. She must try to eat more frequent but with smaller portion regulary, and she may not eat or drink too fast. Maintaining  personal hygine, wash hands before and after eating and each to the bathroom.

By:
Me

Wawancara Sehat Sakit


Komunikasi Terapetik Yang Digunakan Dalam Mengkaji Pasien

Wawancara Sehat Sakit dengan Penderita Penyakit Maag

Perawat                       : “Selamat siang mbak”
Narasumber                 : “Siang juga mbak”
Perawat                       : “Bolehkah saya ikut bergabung duduk disini dengan anda?”
Narasumber                 : “Iya mbak silahkan”
Perawat                       : “Mbak maaf sebelumnya telah menggangu waktu anda, maksud kedatangan saya kemari untuk menanyakan apakah anda bersedia untuk saya wawancarai tentang pengalaman sakit yang pernah anda derita?”
Narasumber                : “Iya mbak tidak apa-apa saya bersedia”
Perawat                       : “Terima kasih mbak atas ketersediaan anda untuk saya wawancarai”
Narasumber                 : “Sama-sama ”
Perawat                       : “ Mbak sebelumnya maaf, wawancara ini akan berjalan dengan kontrak waktu 30 menit apakah dalam waktu tersebut anda ada acara?”
Narasumber                : “Iya saya setuju, dalam 30 menit kedepan saya tidak ada acara longgar kok mbak”
Perawat                       : “ Maaf mbak sebelumnya karena saya ingin mengetahui privasi anda terlalu cukup jauh.
Narasunber                 : “ Tidak apa-apa kok mbak saya  juga senang kalau saya juga bisa cerita dengan orang lain”
Perawat                       : “ Terimakasih mbak, atas kepercayaan yang telah anda berikan kepada saya “
Narasumber                : “ Ya mbak sama-sama “
Perawat                       : “ Mbak saya mau meminta izin bagaimana kalau wawancaranya di mulai sekarang?”
Narasumber                : “ Iya mbak bisa,dimulai sekarang aja”
Perawat                       : “ Mbak bagaimana keadaan anda sekarang?”
Narasumber                : “Alhamdulillah baik mbak?”
Perawat                       : “ Apakah sebelumnya anda pernah menderita sebuah penyakit yang cukup serius ?”
Narasumber                : “ Waktu itu pernah sakit maag mbak”
Perawat                       : “ Apa respon pertama yang anda rasakan pada saat itu ?”
Narasumber                : “ Pada saat itu yang aku rasakan takut, cemas”
Perawat                       : “ Kenapa anda takut dan cemas mbak?”
Narasumber                : “ Aku takut kalau sakit ku tidak sembuh, karena pada saat itu saya sempat masuk rumah sakit dan cemas karena tidak bisa masuk sekolah dan tertinggal pelajaran”
Perawat                       : “ Anda takut dan cemas akan penyakit yang diderita, tuhan kalau memberikan penyakit pasti ada obat yang diturunkan, tapi kenyataannya sekarang kamu sembuhkan?, dan sekarang kamu bisa mengikuti pelajaran yang pernah tertinggalkan? “
Narasumber                : “ Iya benar mbak alhamdulillah sembuh dan bisa mengikuti pelajaran yang tertinggal, saya tidak sempat berfikiran seperti tersebut 
Perawat                       : “ Apakah selain perasaan tersebut ada gangguan lain pada fisik anda?”
Narasumber                : “Ada mbak apabila diberi makan mempunyai keinginan untuk muntah, perut terasa kenyang walaupun belum terisi makanan, perut kembung, perut terasa perih, BAB keluarnya tidak teratur tetapi volume dan tingkat strukturnya normal tidak terlalu padat juga tidak terlalu encer “
Perawat                       : “ Itu yang anda rasakan, betapa sakitnya pada waktu itu ya mbak?,berapa lama sakit itu anda rasakan?”
Narasumber                : “ Ya mbak waktu itu perut terasa perih, kembung. Waktu itu sakitnya berlangsung secara 1 minggu ”
Perawat                       : “Apakah anda dalam waktu 1 minggu itu sadar kalau anda mengalami gejala-gejala sakit maag “
Narasumber                : “Iya mbak saat itu saya sudah sadar bahwa saya akan sakit maag karena ditandai dengan gejala-gejala tersebut. “
Perawat                       : “Kenapa bisa seperti itu mbak. Apakah sebelumnya anda melakukan diet ?”
Narasumber                : “ Tidak kok mbak”
Perawat                       : “ Lalu bagaimana apakah pola makan anda tidak teratur?”
Narasumber                : “Iya mbak, saat itu pola makan saya tidak teratur terkadang makan 1 hari hanya makan 1 kali bahkan dalam satu hari saya tidak makan tetapi kalau udah makan sampai-sampai dalam satu hari bisa nyampek 4 kali, banyak mengkonsumsi makanan pedas, perut masih kosong sudah terisi rujak cingur, kopi dan pecel“
Perawat                       : “ Kenapa bisa sampai telat makan,anda seharus juga memperhatikan asupan makan yang ada dalam tubuh untuk menghindari hal-hal yang  tidak diinginkan “
Narasumber                : “ Waktu itu kan saya lagi sibuk dalam organisasi banyak tugas sampai-sampai telat makan, kalau sudah makan langsung banyak maka dari itu lambung nya kaget “
Perawat                       : “ Itukan mbak dampaknya bila makan tidak teratur dan kurang memperhatikan kesehatan, iya kok mbak sama saya juga kalau lagi ada kegiatan tetap saya sempatkan waktu untuk istirahat dan makan, dan pasti bisa“
Narasumber                : “ Iya mbak sekarang saya sudah sadar bahwa kesehatan itu penting “
Perawat                       : “ Kapan penyakit itu ada?”
Narasumber                : “ Pada saat kelas 1 SMP “
Perawat                       : “ Sejak kelas 1 SMP?. Apakah pada saat itu anda mempunyai keinginan untuk sembuh?”
Narasumber                : “ Ya sejak kelas 1 SMP. Ya tentu mbak saya menginginkan untuk sembuh ”
Perawat                       : “ Mengapa anda pada saat itu mempunyai keinginan untuk sembuh, apakah ada hal lain yang mendorong anda untuk lekas sembuh?”
Narasumber                ; “ Karena kegiatan saya sehari-hari merasa terganggu seperti mencuci baju, cuci piring, menyapu digantikan oleh Ibu. Tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah”
Kartika                        : “ Apakah pada saat itu anda merasa kasihan kepada ibu anda?”
Narasumber                : “ Ya tentu lah mbak, waktu itu ibu saya yang menggantikan kegiatan yang sering saya lakukan ditambah dengan mengurus saya sampai saya sembuh “
Perawat                       : “ Bagaimana cara anda untuk mencari solusi untuk kesembuhan anda?”
Narasumber                : “ Pada saat itu saya berusaha untuk menghubungi perawat atau tenaga kesehatan yang profesional”
Perawat                       : “ Kenapa anda pada saat itu memilih perawat atau dokter untuk mengobati anda? “
Narasumber                 : “ Saya memilih dokter atau perawat karena saya lebih percaya kepada mereka karena sudah terbukti juga mereka memiliki keahlian”
Perawat                       : “ Apakah anda dalam memilih keputusan untuk pergi ke tenaga kesehatan sendiri ataukah ada bantuan orang tua dalam mengambil keputusan?”
Narasumber                : “ Saat itu orang tua yang menentukan dimanakah saya akan di rawat,saat itu orang tua membawa saya untuk pergi ke rumah sakit dikarenakan agar saya dapat rawat inap”
Perawat                       : “ Saat itu anda sempat dirawat di rumah sakit, apakah sakit maag anda cukup serius?”
Narasumber                : “ Ya lumayan sih mbak tapi tidak sampai di operasi “
Perawat                       : “Lumayan ya mbak?, walaupun tidak dioperasi tapi juga sakit pastinya. Pada saat anda di rawat di rumah sakit apakah tidak menggangu pelajaran di sekolah?”
Narasumber                : “ Ya menggangu mbak”
Perawat                       : “ Kenapa pada saat itu tidak pada hari libur sekolah?”
Narasumber                : “ Kalau pada libur sekolah banyak dokter atau pelayanan kesehatan yang tutup dan saat libur sekolah kami tidak dapat memilih mana tenaga kesehatan yang profesional”
Perawat                       : “ Iya mbak itu memang benar. Apakah ada cara lain yang anda lakukan untuk mempercepat proses kesembuhan anda?”
Narasumber                : “ Saat itu saya juga berobat ke tradisional yaitu dengan mengkonsumsi obat-obatan tradisonal dan juga dukungan dari orang tua, keluarga dan teman-teman juga ikut andil dalam proses kesembuhan saya”
Perawat                       : “ Dengan kejadian tersebut anda jangan lupa untuk tetap meminum obat, dan jangan sampai lagi telat makan kalau anda tidak ingin penyakit itu kambuh, tetap istirahat tetap jaga kesehatan dan jangan lupa minum air putih yang banyak ya mbak, apabila ada keluhan anda bisa meminta bantuan kepada orang tua,teman atau boleh saya juga bisa membantu anda “
Narasumber                : “ Iya mbak terimakasih atas saran yang telah anda berikan itu untuk membangun saya kedepannya dan terimakasih telah mau membantu saya untuk kedepannya “
Perawat                       : “ Iya sama-sama mbak.  Lalu apakah ada efek lain yang ada pada saat anda sakit? “
Narasumber                : “ Ada mbak pada saat sakit saya lebih menarik diri karena pada saat itu saya kurang memperhatikan kebersihan badan, hilangnya harapan untuk dapat mengikuti pelajaran semaksimal mungkin, takut akan penyakit ini tidak sembuh”
Perawat                       : “ Kenapa anda lebih menarik diri itu akan membuat anda untuk kurang bersemangat dan untuk masalah tertinggal pelajaran jangan difikir berat dulu waktu itu anda fokus dulu dalam kesembuhan baru udah sembuh pasti anda akan bisa mengikuti pelajaran yang tertinggal tersebut. Yakinlah pasti anda bisa dalam kenyataannya nilai anda tidak jelek kan?.
Narasumber                : “ Iya mbak sekarang saya bisa melewatinya asalkan saya yakin dan mau berusaha pasti saya bisa”
Perawat                       : “ Iya mbak akan lebih baik apabila berfikiran yang positif. Bagaimana setelah anda dirawat di rumah sakit dan sekarang dapat sembuh lagi dan dapat beraktifitas seperti sedia kala?”
Narasumber                : “ Perasaan saya senang, dapat menjadi peran sebagai anak dan juga peran sebagai pelajar. Dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Setelah saya sembuh saat itu saya berusaha untuk merubah pola makan secara teratur. Dan tidak memakan makanan yang pedas “
Perawat                       : “ Waktu itu anda senang ya mbak, bisa berkempul dengan keluarga teman dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasanya, dapat  berinteraksi dengan lingkungan sekitar “
Narasumber                : “ Iya saya sangat senang “
Perawat                       : “ Mbak terimakasih ya atas waktu yang telah diberikan kepada saya,dan anda bersedia untuk bercerita tentang pengalaman sakit yang pernah anda derita”
Narasumber                : “ Iya mbak tidak apa-apa mbak saya juga senang karena anda bisa mendengarkan curhatan saya”
Perawat                       : “ Iya mbak kita sama-sama juga. Berhubung waktunya sudah 30 menit saya mau izin untuk undur diri ya mbak. Selamat sian mbak “
Narasumber                : “ Siang juga mbak “


 By:
Kartika C

Wawancara Sehat Sakit



NAMA           : Ny. K

 Mewawancarai Pengalaman Sehat Sakit
NAMA                                             : Ny. T
Penyakit yang Pernah di Derita          : Sakit Maag

Pengalaman Sehat Sakit
Tahap Pertama, Pengalaman Sakit adalah pengalaman gejala atau symtoms experience, respon pertama kali ketika individu merasa ada yang “salah” dengan anggota tubuhnya, pada pembahasan ini saya mewawancarai teman kos saya yang bernama Ny. T beliau pernah menderita penyakit maag, respon pertama kali adalah apabila diberi makan mempunyai keinginan untuk muntah, perutnya terasa sudah kenyang walaupun belum diberi makan, kembung, BAB keluarnya tidak teratur tetapi volume dan tigkat struktur fesesnya normal tidak terlalu encer juga tidak tidak terlalu padat. Respon kognitif yang dirasakan sadar bahwa penyakitnya itu kambuh yang ditanda dengan gejala-gejala tersebut. Pada waktu itu saudara Ny. T merasa cemas, takut, bosan, tiduran terus di kamar. Yang disebabkan karena pola makan tidak teratur makanan yang di konsumsi kurang sehat, banyak mengkonsumsi makanan pedas, perut masih kosong belum terisi makanan (nasi) sudah makan rujak cingur. Pertama kali sakit itu ada pada waktu kelas 1 SMA.
            Tahap Kedua, Asumsi Penyakit pada waktu itu Ny. T mempunyai keinginan untuk sembuh, saya fikir sakit yang dirasakan itu akan sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu 1-2 hari ternyata itu sampai 1 minggu merasakan sakit, karena kegiatan sehari-hari yang dia lakukan seperti mencuci baju, cuci piring, menyapu digantikan oleh orang lain yaitu oleh ibunya. Dan juga tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan maksimal. Pernah saat itu dia mempuyai fikiran “kenapa saya seperti ini?”. Mencari solusi kesembuhan dengan perawat atau tim medis.
            Tahap Ketiga, Medical Care Contact atau Self Care mencari tenaga kesehatan profesional. Dalam pengambilan keputusan masih dalam tanggu jawab orang tua. Memilih rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan agar dapat rawat inap. Memilih hari kerja untuk berobat dikarenakan pelayanan kesehatan tetap buka dapat memilih kualitas yang bagus.
            Tahap Keempat, Ketergantungan Pasien atau Dependent-Patient Role, pasien berusaha untuk melakukan usaha atau segala macam usaha untuk sembuh. Selain berobat ke dokter tetapi juga berobat ke tradisional seperti jamu-jamuan dan juga membeli obat sendiri di apotik. Dukungan sangat diperlukan baik oleh keluarga atau teman untuk memotivasi agar lekas sembuh. Menarik diri apabila ada yang menjenguk malu menemui karena kurangnya manjaga kebersihan badan, hilangnya harapan tidak bisa sempurna dalam mengikuti pelajaran, depresi akan takut lagi penyakut itu akan kambuh lagi.
            Tahap Kelima, Recovery and Rehabilitation, alhamdulillah Ny. T dapat beraktifitas seperti sehari-hari dan dapat kembali ke peran yang normal peran sebagai anak dan peran sebagai pelajar. Perasaan ketika sembuh senang, lega penyakit maag sembuh, dapat kembali bersekolah, bisa membantu ibu membersihkan rumah.